Ni Nyoman Suliwati - Bali
Saya terkena stroke ketika usia 33 tahun, sebelumnya tidak ada gejala
dan tanda-tanda ke arah itu, hanya sempat pingsan dengan tensi tubuh
80/60, sempat DIopname dua kali dengan 2 kali CT Scan kepala, tidak ada
masalah pada saraf otak dan echo (getaran) jantung, dilaboratorium
Quantum juga tidak ada masalah dengan jantung saya. Tapi akhirnya
pembuluh darah otak kiri saya pecah, dan tanggal 12 Februari 2007 harus
melakukan operasi bedah kepala (torak) yang dilakukan selama 21 hari.
Saya dirawat dirumah sakit sanglah (Bali).
2 bulan terbaring dirumah tanpa melakukan apa-apa, saya lumpuh total.
Selama dirumah, suami saya mendatangkan tukang therapi listrik panggilan
karena kondisi saya yang tidak memungkinkan d ibawa berobat kemana-mana
jangankan duduk, menggeserkan tubuh pun saya tidak mampu. Saya tidak
mampu menyebut nama-nama benda dan orang, apalagi memanggil nama suami
dan anak-anak, semua hilang, begitu juga baca dan tulis. Waktu terus
berjalan, siang, malam hingga therapi yang ke-15, saya sudah mulai mampu
berdiri dan menggerakkan tangan walau kaki dan tangan masih lemas. Saya
juga berobat kedukun pijat tradisional, perkembangan nihil, tidak ada
perubahan yang berarti dengan kondisi badan yang semakin bertambah besar
dengan berat tubuh 85 kg waktu itu.
Akhirnya Saya Mengenal SOQI pada tanggal 3 Mei 2007 dari kakak, dan
saya pun datang bersama suami saya ke SOQI Workshop Bapak Robert
Surbakti, awalnya saya pesimis saat melihat pertama kali melihat alat
SOQI. Hanya dengan digoyang-goyang apakah akan mampu memperbaiki keadaan
dan kondisi saya pasca operasi bedah torak dan kelumpuhan serta ingatan
saya yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah diotak. Tapi Pada
hari ke-7 saya ditherapy ternyata ada perubahan yang berarti, saya bisa
duduk bersila, urat kaki terasa agak lentur pada lutut dan berat badan
saya pun turun menjadi 75 kg sampat saat ini. 7 bulan sudah saya
menggunakan SOQI secara rutin setiap harinya, kini saya sudah mulai bisa
membaca dan menyebut nama benda dan orang-orang.
Saya bersyukur saya sembuh dari sakit yang saya derita, terima kasih
saya ucapkan kepada mereka mereka-mereka yang telah membantu saya, baik
pihak medis dan non medis dan juga Bapak Robert Surbakti yang dengan
sabarnya serta penuh kekeluargaan menerima kedatangan saya ke tempat
pelayanan SOQI, yang paling berarti dalam hal ini adalah rasa pengertian
suami saya, I Nyoman Artawan, atas penderitaan saya, diantara
kesibukannya mencari nafkah sambil mengurus anak-anak yang masih butuh
perhatian seorang ibu, tanpa mengenal lelah, dia antar saya pergi SOQI
ke SOQI Workshop Pak Robert setiap hari. Kini saya mulai bisa
beraktifitas dirumah untuk anak-anak dan suami walaupun belum maksimal.
Semoga pada SOQI saya temukan semua harapan-harapan saya. terima kasih
No comments:
Post a Comment