Wednesday, July 11, 2012

Kesaksian ex penderita stroke dan pembuluh darah otak pecah

Ni Nyoman Suliwati - Bali

Saya terkena stroke ketika usia 33 tahun, sebelumnya tidak ada gejala dan tanda-tanda ke arah itu, hanya sempat pingsan dengan tensi tubuh 80/60, sempat DIopname dua kali dengan 2 kali CT Scan kepala, tidak ada masalah pada saraf otak dan echo (getaran) jantung, dilaboratorium Quantum juga tidak ada masalah dengan jantung saya. Tapi akhirnya pembuluh darah otak kiri saya pecah, dan tanggal 12 Februari 2007 harus melakukan operasi bedah kepala (torak) yang dilakukan selama 21 hari. Saya dirawat dirumah sakit sanglah (Bali).

2 bulan terbaring dirumah tanpa melakukan apa-apa, saya lumpuh total. Selama dirumah, suami saya mendatangkan tukang therapi listrik panggilan karena kondisi saya yang tidak memungkinkan d ibawa berobat kemana-mana jangankan duduk, menggeserkan tubuh pun saya tidak mampu. Saya tidak mampu menyebut nama-nama benda dan orang, apalagi memanggil nama suami dan anak-anak, semua hilang, begitu juga baca dan tulis. Waktu terus berjalan, siang, malam hingga therapi yang ke-15, saya sudah mulai mampu berdiri dan menggerakkan tangan walau kaki dan tangan masih lemas. Saya juga berobat kedukun pijat tradisional, perkembangan nihil, tidak ada perubahan yang berarti dengan kondisi badan yang semakin bertambah besar dengan berat tubuh 85 kg waktu itu.

Akhirnya Saya Mengenal SOQI pada tanggal 3 Mei 2007 dari kakak, dan saya pun datang bersama suami saya ke SOQI Workshop Bapak Robert Surbakti, awalnya saya pesimis saat melihat pertama kali melihat alat SOQI. Hanya dengan digoyang-goyang apakah akan mampu memperbaiki keadaan dan kondisi saya pasca operasi bedah torak dan kelumpuhan serta ingatan saya yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah diotak. Tapi Pada hari ke-7 saya ditherapy ternyata ada perubahan yang berarti, saya bisa duduk bersila, urat kaki terasa agak lentur pada lutut dan berat badan saya pun turun menjadi 75 kg sampat saat ini. 7 bulan sudah saya menggunakan SOQI secara rutin setiap harinya, kini saya sudah mulai bisa membaca dan menyebut nama benda dan orang-orang.

Saya bersyukur saya sembuh dari sakit yang saya derita, terima kasih saya ucapkan kepada mereka mereka-mereka yang telah membantu saya, baik pihak medis dan non medis dan juga Bapak Robert Surbakti yang dengan sabarnya serta penuh kekeluargaan menerima kedatangan saya ke tempat pelayanan SOQI, yang paling berarti dalam hal ini adalah rasa pengertian suami saya, I Nyoman Artawan, atas penderitaan saya, diantara kesibukannya mencari nafkah sambil mengurus anak-anak yang masih butuh perhatian seorang ibu, tanpa mengenal lelah, dia antar saya pergi SOQI ke SOQI Workshop Pak Robert setiap hari. Kini saya mulai bisa beraktifitas dirumah untuk anak-anak dan suami walaupun belum maksimal. Semoga pada SOQI saya temukan semua harapan-harapan saya. terima kasih

No comments:

Post a Comment