Wednesday, July 11, 2012

SOQI solusi kesehatan total

Kesaksian ex penderita sakit paru-paru

Jonathan Rumapea - Medan

Nama saya Jonathan Rumapea, berusia 50 tahun.Sudah sejak lama saya menderita sakit parah. Kondisi paru-paru yang mengecil menyebabkan saya susah untuk bernafas, ibarat ikan kekurangan air, ditambah kondisi jantung saya yang lemah dan radang di kantung kemih menyebabkan saya putus asa dan tiap hari hanya menanti datangnya ajal menjemput. Enam bulan sudah, saya menderita berbagai keluhan seperti ini dan berbagai pengobatan medis dari professor maupun dokter spesialis internis dari dalam dan luar negeri serta pengobatan alternatif telah saya jalani tapi hasilnya nihil, bukannya penyakit saya sembuh malah semakin parah hingga akhirnya harus diopname di RS. Elisabeth. Dari hasil X-ray memperlihatkan kondisi paru-paru saya yang semakin mengecil sehingga dokter memvonis harus segera dioperasi.

Puji syukur atas karunia dan berkat Tuhan Yesus Kristus telah mempertemukan saya dengan terapi SOQI. Berawal dari rekan kerja saya yang bernama Benget Sianipar, yang dulunya menderita sakit parah hingga muntah darah tapi setelah berobat ke Medan, kondisi kesehatannya berangsur-angsur pulih dan saat ini sudah dapat bekerja kembali di Padang. Lalu, saya menghubungi dia dan dia mengatakan, bahwa dia mendapat pemulihan kesehatan berkat terapi SOQI. Besoknya saya ke Medan untuk konsultasi dengan beliau perihal kondisi kesehatan saya dengan membawa hasil X-ray dan diagnosa dokter.

Setelah mendapat penjelasan tentang terapi SOQI dari ibu Julia Koni, lalu saya diterapi SOQI. Hasilnya baru pertama kali di SOQI, saya sudah dapat bernafas lega dan dapat bicara. Lalu, PGM Ibu Julia koni menyarankan agar saya tetap rutin dan teratur terapi SOQI lengkap setiap hari minimal selama 6 bulan berturut-turut. Lalu, saya berpikir alangkah baiknya jika saya memiliki SOQI lengkap sendiri di rumah, sehingga dapat saya dan keluarga pergunakan setiap saat, serta juga dapat membantu pemulihan kesehatan masyarakat kampung saya di Balam. Dengan kondisi saya seperti ini, sulit bagi saya untuk menempuh perjalanan jauh apalagi jarak rumah saya di Balam dengan kota Medan, harus ditempuh selama 10 jam perjalanan dengan menggunakan mobil.

Tiga hari berturut-turut SOQI lengkap di SOQI Workshop PGM Ibu Julia Koni, kondisi saya berangsur-angsur sudah mulai membaik. Hari pertama saya naik tangga di SOQI Workshop PGM Ibu Julia Koni harus berhenti 4 kali, tapi hari kedua sudah dapat naik tangga tanpa harus berhenti dan saya sudah dapat bernafas lega. Pada hari ketiga, saya kembali ke Balam karena Pgm.Ibu Julia Koni berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara Pertemuan Penghargaan. Lalu, 5 hari kemudian saya datang lagi ke SW.Pgm.Ibu Julia Koni untuk mengkontrol kondisi kesehatan saya yg sudah mulai membaik. Dan saya juga membawa serta adik saya ( Ibu Nelsi Situmorang) dan kakak saya (Rismauli br Sinaga) untuk ikut menjalani terapi SOQI karena kondisi kesehatan mereka juga sangat buruk terutama di bagian pencernaan, lambung sering gembung , insomia serta tiap hari sering kedinginan. Serta beberapa tetangga di kampung Balam untuk menjalani terapi SOQI.

Pada tanggal 21 Juli, saya kembali ke SW.Pgm.Ibu Julia koni untuk terapi SOQI sekalian membawa asisten untuk belajar cara-cara penggunaan SOQI yang benar dan sebelum kembali ke Balam, saya langsung memesan 1 set SOQI-1 untuk dibawa pulang ke Balam. Kami sangat berterima kasih kepada perusahaan Hsin ten , Pgm.Ibu Julia Koni dan keluarga , Bpk Benget Sianipar dan keluarganya sert Bpk Abidin Sianipar dan keluarganya yg berada di medan , serta segenap staff Hsin Ten Medan yg telah mempertemukan kami dengan terapi SOQI sehingga kami mendapat pemulihan kesehatan dan dapat membantu masyarakat di kampung Balam untuk mendapatkan kesehatan melalui terapi SOQI multi energi. Sekian dan Selamat SOQI !!!!!

Kesaksian ex penderita kanker dan HB rendah

Samirah - Medan
Nama saya Samirah, umur 51 tahun. Lebih kurang dua tahun lamanya saya sakit dan sempat mengalami HB yang drop. Saat itu saya hanya dapat tergeletak saja. Setelah Ibu dan Bapak Syamsuddin membuka klinik terapi SOQI, saya rutin melakukan SOQI.

Setelah melakukan terapi SOQI, saya merasakan kesehatan saya kembali pulih. Sebelumnya saya telah divonis mengidap kanker. Saya merasakan ada sesuatu yang keluar dari dalam perut saya yang sebelumnya seperti membesar dan kaki sudah bengkak. Setelah terapi dengan SOQI, keluar darah yang menggumpal dan baunya sangat menyengat.

Sekarang saya sudah mendapatkan kembali kesehatan yang total berkat terapi denga SOQI lengkap yaitu dengan alat kesehatan Chi Machine dan FIR, makanan fungsional Enzym dan Chi Formula serta krim Body Profile sebagai penyempurna. Saya sangat bersyukur kehadirat Allah SWT, karena mendapat hidayah untuk bertemu dengan SOQI, sehingga kesehatan saya kembali pulih. Dengan ber-SOQI lengkap, semua masalah gangguan kesehatan dapat dihadapi secara total dan teratasi, serta kita dapatkan kembali kesehatan yang sesungguhnya. Selamat SOQI.

Kesaksian ex penderita stroke dan pembuluh darah otak pecah

Ni Nyoman Suliwati - Bali

Saya terkena stroke ketika usia 33 tahun, sebelumnya tidak ada gejala dan tanda-tanda ke arah itu, hanya sempat pingsan dengan tensi tubuh 80/60, sempat DIopname dua kali dengan 2 kali CT Scan kepala, tidak ada masalah pada saraf otak dan echo (getaran) jantung, dilaboratorium Quantum juga tidak ada masalah dengan jantung saya. Tapi akhirnya pembuluh darah otak kiri saya pecah, dan tanggal 12 Februari 2007 harus melakukan operasi bedah kepala (torak) yang dilakukan selama 21 hari. Saya dirawat dirumah sakit sanglah (Bali).

2 bulan terbaring dirumah tanpa melakukan apa-apa, saya lumpuh total. Selama dirumah, suami saya mendatangkan tukang therapi listrik panggilan karena kondisi saya yang tidak memungkinkan d ibawa berobat kemana-mana jangankan duduk, menggeserkan tubuh pun saya tidak mampu. Saya tidak mampu menyebut nama-nama benda dan orang, apalagi memanggil nama suami dan anak-anak, semua hilang, begitu juga baca dan tulis. Waktu terus berjalan, siang, malam hingga therapi yang ke-15, saya sudah mulai mampu berdiri dan menggerakkan tangan walau kaki dan tangan masih lemas. Saya juga berobat kedukun pijat tradisional, perkembangan nihil, tidak ada perubahan yang berarti dengan kondisi badan yang semakin bertambah besar dengan berat tubuh 85 kg waktu itu.

Akhirnya Saya Mengenal SOQI pada tanggal 3 Mei 2007 dari kakak, dan saya pun datang bersama suami saya ke SOQI Workshop Bapak Robert Surbakti, awalnya saya pesimis saat melihat pertama kali melihat alat SOQI. Hanya dengan digoyang-goyang apakah akan mampu memperbaiki keadaan dan kondisi saya pasca operasi bedah torak dan kelumpuhan serta ingatan saya yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah diotak. Tapi Pada hari ke-7 saya ditherapy ternyata ada perubahan yang berarti, saya bisa duduk bersila, urat kaki terasa agak lentur pada lutut dan berat badan saya pun turun menjadi 75 kg sampat saat ini. 7 bulan sudah saya menggunakan SOQI secara rutin setiap harinya, kini saya sudah mulai bisa membaca dan menyebut nama benda dan orang-orang.

Saya bersyukur saya sembuh dari sakit yang saya derita, terima kasih saya ucapkan kepada mereka mereka-mereka yang telah membantu saya, baik pihak medis dan non medis dan juga Bapak Robert Surbakti yang dengan sabarnya serta penuh kekeluargaan menerima kedatangan saya ke tempat pelayanan SOQI, yang paling berarti dalam hal ini adalah rasa pengertian suami saya, I Nyoman Artawan, atas penderitaan saya, diantara kesibukannya mencari nafkah sambil mengurus anak-anak yang masih butuh perhatian seorang ibu, tanpa mengenal lelah, dia antar saya pergi SOQI ke SOQI Workshop Pak Robert setiap hari. Kini saya mulai bisa beraktifitas dirumah untuk anak-anak dan suami walaupun belum maksimal. Semoga pada SOQI saya temukan semua harapan-harapan saya. terima kasih

Kesaksian dari lansia/manula, ex penderita nyeri

Yayasan Karya Kasih - Medan

Kini secara intensif SOQI terapi dikenaldan digunakan oleh para Residen Senior (warga LANSIA) Karya Kasih, Jl. Monginsidi Ujung no.2 Medan. Mungkin untuk banyak orang, agak sedikit mengherankan bagaimana SOQI terapi bisa sampai di tempat para lansia. Umumnya SOQI banyak dikenal di pusat kebugaran yang dihubungkan dengan kecantikan.

Kurang lebih satu setengah tahun yang lalu saya sudah mengenal SOQI untuk pertama kali. Begitu kenal langsung mengikuti paket terapi untuk 10 kali, tetapi tidak tuntas hanya 8 kali. Sebabnya karena mungkin saat itu “belum jodoh” dengan terapi SOQI, sehingga sulit mencari waktu untuk menjalani secara sungguh-sungguh, hasilnya terapi kurang dirasa manfaatnya.

Begitulah hari demi hari, keluhan penyakit semakin terasa. Khususnya pada tulang ekor yang membawa dampak nyeri pada tumit kedua belah kaki. Setiap kali tunduk lansung ada kontak yang menyengat (seperti kontak listrik) pada tumit sampai ujung jari kaki. Belum lagi keluhan pada LEVER yang sudah lebih 15 tahun. Aktivitas pelayanan setiap hari tetap berjalan maksimal dan kekuatan tubuh semakin lemah. Konsumsi obat lever yang cukup mahal juga sudah dijalankan. Namun untuk mendapatkan kesehatan lever, rasanya tidak mungkin untuk terus menerus mengonsumsi obat tersebut.

Hingga pada suatu saat, tepatnya minggu terakhir Agustus 2009, teman lama, seorang ibu yang baik hati dan berhati mulia, menelepon dan menawarkan terapi SOQI untuk kesehatan saya. Tanpa pikir panjang saya langsung menyambut tawaran ini dengan senang hati. Sebelumnya, Ibu ini dalam pertemuan sebelumnya, sudah mengamati kondisi saya yang tidak segar lagi dan kelihatan lemah. Kami membuat janji dan mulai melaksanakan terapi di SOQI Workshop milik Ibu Julia Koni. Tiga kali menjalani terapi, saya sudah mengalami manfaatnya terhadap kesegaran tubuh. Bukan organ tubuh yang dulu saya keluhkan saja yang menjadi baik, tetapi seluruh badan saya menjadi ringan dan segar.

Setiap kali terapi, Ibu Julia Koni dengan kemahiran dan keramahannya serta ketulusan hatinya menjelaskan apa itu SOQI? (menunjuk pada gambar dan sarana yang tersedia di Workshop), dan keistimewaannya dalam menuju kehidupan yang sehat. Dengan pengalaman terapi SOQI, melihat orang-orang yang semakin sehat serta penjelasan Ibu Julia Koni. Saya menyimpulkan bahwa SOQI benar-benar Solusi Kesehatan Total. Keadaan saya semakin segar dari hari kehari dan saya selalu SOQI untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran sehingga dapat meneruskan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuatu yang baik yang kita alami dan berguna untuk orang lain pasti membuat kita terdorong untuk meneruskannya kepada orang lain lagi. Dalam hal ini untuk para Lansia yang tinggal di Graha Residen Senior Karya Kasih. Saat ini ada 98 orang Residen Senior (Lansia) yang dilayani setiap hari disana. Umurnya sekitar 65 – 95 tahun. Kondisi kesehatan mereka umumnya bermasalah seperti; stroke, saluran pernafasan, kanker kulit, asma dan keluhan sekitar tulang punggung. Dengan pengalaman terapi SOQI, saya ingin menggunakan SOQI untuk memulihkan kesehatan para lansia, lalu membicarakannya dengan anggota Pengurus Perkumpulan untuk mendapat ijin menggunakan SOQI bagi para Lansia & mencari donator untuk membeli SOQI lengkap. Sekarang ini ada 20 orang yang menjalani terapi SOQI untuk tahap pertama. Perkembangan kesehatan para warga yang menggunakan terapi sangat baik. Kami yakin bahwa ke depan kesehatan dan kebugaran para Residen Senior di Karya kasih akan semakin baik lagi dengan penggunaan terapi SOQI secara regular. Kami bermaksud akan memperkenalkan SOQI sebagai Solusi kesehatan total, bukan saja hanya untuk Para Residen Senior Karya Kasih, tetapi juga untuk keluarga mereka sendiri dan untuk kalangan yang lebih luas. Karena kami telah merasakan kegunaan terapi ini dalam menuju hidup yang sehat.

Sebagai akhir kata, dari lubuk hati yang dalam saya ingin menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada Ibu Lucia yang dapat merasakan kebutuhan saya yaitu keinginan untuk menjadi sehat dan yang membawa saya untuk menjalani terapi SOQI, hingga dapat sehat dan dapat membagikan kesegaran itu pada para penghuni residen senior setiap hari di Graha Residen Karya Kasih. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih saya yang mendalam untuk Ibu Lucia, semoga rahmat Tuhan semakin melimpah untuk Ibu Lucia dan dengan itu keberadaanya dapat dirasakan banyak orang sebagai sentuhan yang Ilahi Tuhan kita. Terima kasih kepada saudari-saudari yang memberi dukungan kepada kami untuk pengadaan Terapi SOQI di Karya Kasih dan terima kasih yang spesial untuk Ibu Julia Koni yang memotivasi penggunaan SOQI dan yang dengan murah hati selalu mau membantu kami dengan penjelasaan dan pelatihan untuk karyawan kami di Klinik Terapi SOQI, Sekian.

Bravo Untuk Semua Pencinta Dan Penemu Terapi SOQI Sebagai Solusi Kesehatan Total..!

Tuesday, July 10, 2012

Kesaksian ex penderita pendarahan

Hendriati Lestarini - Medan

Saya Hendrita Lestarini, umur 29 tahun, seorang ibu rumah tangga. Saya mempunyai seorang putri berumur 5 tahun dan baru melahirkan putra yang kedua berusia 2 bulan. Ketika hamil 2 bulan putra yang kedua ini, saya sering mengalami pendarahan hingga menjelang kelahiran. Hamil 5 bulan kondisi perut tegang sekali seakan-akan mau melahirkan. Kemudian saya melakukan SOQI dengan FIR di bagian pinggang, perut dan seluruh badan. Setelah SOQI terasa lebih enak dan perut tidak tegang lagi tanpa mengkonsumsi obat.

Saya melahirkan melalui operasi caesar karena ada kelainan pada janin. Setelah 3 hari, bekas jahitan operasi terjadi infeksi (alergi benang) dan dianjurkan untuk operasi lagi. Saya menolak karena sudah tahu solusinya yaitu SOQI, Solusi kesehatan Total. Setiap hari saya ber-SOQI menggunakan FIR. Dalam waktu satu minggu nanah yang ada di bekas jahitan itu keluar terus dan berlobang selebar 3 cm di kiri kanan perut. Dianjurkan untuk dijahit lagi (dioperasi), tapi saya hanya pakai FIR saja. Setelah nanahnya keluar, perut terasa lebih enakan dan lubangnya tertutup rapat.

40 hari setelah melahirkan badan saya berat dan meriang. Lalu saya SOQI dengan Chi Machine dan FIR di perut dimulai setengah titik 3 kali lalu keluar darah kotor seperti pendarahan banyak selama dua hari dan langsung badan saya enakan dan terasa ringan. Sementara si bayi dari lahir mengalami penyumbatan di hidung seperti berlendir pada saluran nafasnya. Lalu si bayi saya SOQI setiap hari dengan FIR. Sekarang keluhan seperti itu sudah tidak ada lagi dan pernafasan nampak jadi longgar.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat-Nya yang telah mempertemukan saya dengan SOQI. Dalam kesempatan ini saya menyarankan kepada handai taulan dan kerabat jika ada masalah atau keluhan kesehatan, kuncinya hanya satu yaitu SOQI, Solusi Kesehatan Total. Dengan SOQI kita mendapatkan kesehatan yang sesungguhnya. Selamat SOQI..!

Kesaksian ex penderita stroke dan darah tinggi

Ida Anggraini - Medan

Selamat SOQI,
Nama saya Ida Anggraini, berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan 2 orang putra dan putri.
Pada suatu malam, saat saya terserang stroke dengan tensi 220/110. Stroke total dari pinggang ke kaki, hingga tidak dapat berjalan. Lalu tgl 2 Desember 2008 (Hari Selasa) saya dibawa ke SOQI Workshop untuk menjalani terapi SOQI lengkap. Dalam tempo 3 hari , saya sudah bisa berjalan dan makan sendiri dan tensi saya sudah normal 140/90 hingga saat ini.

Meskipun sudah dapat beraktivitas normal, sampai saat ini saya tetap rutin menggunakan SOQI lengkap di SOQI Workshop dan saya sudah merasakan bagaimana mendapatkan kesehatan melalui terapi SOQI lengkap. Sungguh luar biasa, dalam waktu singkat saya mendapatkan pemulihan kesehatan tubuh saya melalui SOQI.

Semoga pengalaman kesehatan tentang pemulihan diri saya dari stroke ini, dapat kiranya memberikan masukan kepada bapak, ibu dan saudara - saudara yang lain yang belum mengenal SOQI. Jadikanlah terapi SOQI sebagai solusi terbaik dan terpercaya untuk mengatasi masalah kesehatan Anda.

Saya ucapkan terimakasih kepada GM Ibu Sri Anita Dewi dan patnernya Bpk Zulfahmi Ikhsan, serta anak-anak yang sudah banyak memberikan dukungan moril, materil maupun spiritual. GM Ibu Dewi dan patnernya sudah saya anggap adik saya sendiri yang sudah banyak membantu pemulihan kesehatan saya melalui terapi SOQI di SOQI Workshopnya.
Semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada keluarganya. Dan saya juga berterima kasih kepada perusahaan Hsin Ten dan seluruh staffnya. Semoga perusahaan Hsin Ten semakin jaya dan SOQI dapat menjadi merk kesehatan terpercaya di Indonesia dan dunia.